TSM7GfO0TUdiBSdlGSz9GUC5Td==

Pemerintah Apresiasi Pencapaian Film JUMBO, Kemendikbud: Potensi Animasi Lokal Tak Bisa Dianggap Remeh!

Pemerintah Apresiasi Pencapaian Film JUMBO, Kemendikbud: Potensi Animasi Lokal Tak Bisa Dianggap Remeh!
Kemendikbud mengapresiasi kesuksesan film JUMBO, sebut potensi animasi lokal tidak bisa dianggap remeh. (Foto: Dok. RRI)

BANDUNGTERKINI.ID - Film animasi karya anak bangsa berjudul JUMBO berhasil mencuri perhatian publik dengan capaian penonton yang menembus jutaan orang.

Keberhasilan ini tak hanya menjadi sorotan penikmat film, tapi juga mendapat apresiasi dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kemendikbud, Ahmad Mahendra, menyampaikan penghargaan atas pencapaian luar biasa tersebut dalam acara Layar Basua, Obrolan Santai Insan Perfilman Indonesia yang digelar di Gedung Kementerian Kebudayaan, Senayan, Jakarta, pada Kamis (24/4/2025).

“Saya harap dunia perfilman terus berkarya dan menghadirkan ide-ide segar. Hal ini dapat membawa kebudayaan Indonesia semakin dikenal,” kata Mahendra, dikutip Inca Berita.

Kemendikbud siap fasilitasi kemajuan perfilman

Menurut Mahendra, pencapaian film JUMBO menjadi bukti bahwa industri kreatif Indonesia, khususnya perfilman, memiliki potensi besar untuk berkembang di kancah nasional maupun internasional. Untuk itu, Kemendikbud berkomitmen membuka ruang dialog yang lebih luas dengan para pelaku industri film.

“Penting bagi kami untuk terus memperbarui kebijakan. Yakni, dengan mendengarkan langsung aspirasi insan perfilman,” ungkapnya.

Mahendra juga menegaskan bahwa Kemendikbud akan terus hadir sebagai mitra yang siap mendukung perkembangan ekosistem perfilman tanah air, termasuk dalam aspek regulasi, pendanaan, hingga penyediaan ruang berkarya.

Distribusi masih jadi pekerjaan rumah

Di balik euforia kesuksesan film lokal seperti JUMBO, Mahendra tidak menutup mata terhadap sejumlah tantangan yang masih membelit dunia perfilman Indonesia. Salah satu persoalan yang paling mencolok adalah soal distribusi film ke berbagai daerah.

“Distribusi film masih jadi kendala. Tapi yakinlah, kementerian akan terus berupaya memperbaiki, termasuk dari sisi infrastruktur seperti gedung bioskop,” ucap Mahendra.

Upaya perbaikan distribusi ini, menurut Mahendra, sangat penting agar film-film berkualitas tidak hanya dinikmati masyarakat perkotaan, tetapi juga bisa menjangkau lebih luas ke daerah-daerah yang masih terbatas akses terhadap fasilitas pemutaran film.

Keberhasilan film animasi JUMBO menjadi momentum penting bagi perfilman nasional untuk bangkit dan menunjukkan kualitasnya.

Dukungan penuh dari pemerintah diharapkan bisa menjadi bahan bakar baru bagi para sineas muda untuk terus menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengangkat budaya Indonesia ke pentas global.

Ketik kata kunci lalu Enter

close