TSM7GfO0TUdiBSdlGSz9GUC5Td==

Investasi di Keamanan Siber: Kemenkominfo Targetkan Pelatihan untuk Satu Juta Orang

Investasi di Keamanan Siber: Kemenkominfo Targetkan Pelatihan untuk Satu Juta Orang
Pelatihan Siber (Dok. Ist)


BandungTerkini.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan melatih satu juta orang Indonesia dalam bidang keamanan siber melalui akademi daring yang dikenal sebagai Program Penguatan Kapabilitas Keamanan Siber. 

Pelatihan ini menggunakan platform Digital Talent Scholarship (DTS) milik Kemenkominfo dan akan fokus pada pengembangan pengetahuan dasar serta keterampilan praktis di bidang keamanan siber. 

Tujuannya adalah agar individu dan usaha kecil lebih siap melindungi diri di dunia digital yang semakin berkembang.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa investasi dalam sumber daya manusia sangat penting, mengingat kebutuhan akan tenaga ahli di bidang keamanan siber semakin meningkat. 

“Yang paling penting adalah investasi sumber daya manusia, sebab kebutuhan akan talenta yang terampil dalam bidang keamanan siber semakin signifikan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada peluncuran program tersebut di Media Center Kemenkominfo, Jakarta, Kamis.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber di Indonesia, baik untuk para profesional yang sudah ada maupun bagi mereka yang baru masuk ke bidang ini. Diharapkan, jumlah spesialis keamanan siber di Indonesia akan bertambah.

Kemenkominfo bekerja sama dengan Indosat dan Mastercard untuk menyelenggarakan pelatihan ini. Peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan akan mendapatkan sertifikasi. 

Pelatihan mencakup keterampilan penting dalam ekonomi digital, seperti cara menginventarisasi perangkat, melakukan pembaruan perangkat lunak, melindungi diri dari serangan phishing dan malware, serta mengamankan data bisnis dengan backup.

Budi juga menjelaskan bahwa peserta tidak hanya akan mendapatkan pelatihan tingkat dasar, tetapi juga akses ke modul dengan tingkat yang lebih tinggi dan tema yang lebih spesifik.

“Penerima manfaat pelatihan ini tidak hanya berhenti di tingkat dasar, tapi juga mengakses modul dengan level lebih tinggi atau dengan tema-tema yang lebih spesifik,” imbuh Budi.

Meskipun tenaga kerja di bidang keamanan siber meningkat 12,6 persen antara 2022 dan 2023, dunia masih kekurangan hampir empat juta profesional keamanan siber. 

Di Asia Pasifik, pertumbuhan talenta keamanan siber mencapai 11,8 persen, tetapi masih terdapat kekurangan 2,5 juta orang.

Berdasarkan kajian kebutuhan talenta digital di Indonesia, rata-rata kebutuhan talenta digital mencapai 458.043 orang per tahun. 

Program ini bertujuan untuk mencetak satu juta talenta digital dalam lima tahun ke depan, dengan target 200 ribu talenta setiap tahun, terutama dari masyarakat umum dan UMKM.

Ketik kata kunci lalu Enter

close