Penyerahan bantuan pengembangan usaha kepada 1.965 pelaku UMKM di Kota Tanjungpinang, (Dok. Ist) |
BandungTerkini.id - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) telah menyalurkan bantuan pengembangan usaha kepada 1.965 pelaku UMKM di Kota Tanjungpinang, dengan total anggaran mencapai Rp 1,965 miliar.
"Masing-masing UMKM dapat bantuan tunai sebesar Rp1 juta," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad Dilansir dari Antara Jumat, (20/9)
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan hal ini setelah menyerahkan bantuan secara simbolis di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Tanjungpinang, pada hari Jumat.
Menurut Ansar, bantuan ini berasal dari dana aspirasi anggota DPRD Kepri untuk Daerah Pemilihan Tanjungpinang, Rudy Chua, yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Kepri sebagai pendamping.
Ia memastikan bahwa semua penerima bantuan telah menjalani proses verifikasi yang ketat, termasuk pemeriksaan langsung dari rumah ke rumah, untuk memastikan bahwa tidak ada salah sasaran.
"Kenapa perlu diverifikasi, karena satu rupiah pun uang negara yang dibelanjakan harus dipertanggungjawabkan," ujar Ansar.
Ansar berharap bantuan ini dapat memberdayakan pelaku UMKM, meningkatkan pendapatan mereka, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Ia menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap UMKM, terutama mengingat peran vital mereka selama masa turbulensi ekonomi akibat COVID-19.
Selain itu, Pemprov Kepri juga bekerja sama dengan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah untuk menyediakan pinjaman modal usaha tanpa bunga bagi pelaku UMKM.
"Bunganya nol persen, karena ditanggung Pemprov Kepri," ujar Ansar pula.
Program ini telah berjalan selama tiga tahun, dan pada tahun 2024, plafon pinjaman akan meningkat menjadi Rp 40 juta, sementara sebelumnya maksimalnya adalah Rp 20 juta.
Ansar mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan digitalisasi guna memperluas pasar secara daring, serta berupaya menembus pasar ekspor.
Beberapa produk dari Kepri, menurutnya, sudah berhasil dijual ke luar negeri, termasuk ke Malaysia, Singapura, dan Turki.
"Produk UMKM yang diekspor mulai dari pakaian sampai makanan," kata Ansar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Kepri, Riki Rionaldi, menyatakan bahwa dari total 2.500 pelaku UMKM yang diusulkan, sebanyak 1.965 di antaranya dinyatakan layak berdasarkan hasil verifikasi.
Bantuan tunai sebesar Rp 1 juta ini dapat digunakan untuk renovasi ruang produksi atau membeli peralatan pendukung seperti kompor.
"Jadi tidak semua UMKM dapat, melainkan yang benar-benar layak dan memenuhi syarat," ujar Riki.
Dana bantuan akan dikirim langsung ke rekening masing-masing penerima.
Para pelaku UMKM juga akan mendapatkan pendampingan melalui berbagai program yang digagas oleh Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Kepri, termasuk pelatihan, peningkatan kapasitas, digitalisasi, dan orientasi ekspor.